Apa Kabar Gaes? Kali ini Saya akan Mengulas apa itu "Cemburu" dengan berbagai Versi, Cusss Langsung aja Gaes~
"Rasa cemburu adalah tanda bahwa cintamu itu harus memiliki.
Rasa cemburu itu wajar, karena engkau menuntut untuk menjadi yang pertama dalam semua daftar kepentingan
dalam hidup kekasihmu.
Jika ada yang mengancam
kedudukanmu dalam cintanya,
hatimu akan meradang dengan kesedihan, kemarahan, tuntutan, dan ancaman.
Tapi, jika engkau yakin dengan nilai dirimu, sesungguhnya dia-lah yang rugi jika menggantikanmu.
Marahlah, tapi tetaplah berlaku anggun" (Mario teguh)
Dari Quote Pak Mario ini, Saya simpulkan Cemburu melalui beberapa Versi, Karena Cemburu adalah rasa Manusiawi yang tumbuh di dalam hati setiap Insan. Kesimpulan dari Versi dengan Versi yang lain hampir sama, tapi mungkin dengan adanya beberapa Versi akan membuat Anda lebih Mengerti. Lanjut Baca nya Gaes~
{Cemburu Versi "Alamiah"}
Walau ada yang mengatakan, cemburu adalah bumbunya cinta, cemburu adalah alasan yang paling sering terjadi atas rusaknya suatu hubungan.
Apa sebenarnya rasa cemburu itu? Menurut psikolog Ratih Ibrahim, cemburu adalah bagian dari rasa, perasaan "a feeling, not a taste" yang merupakan bagian dari emosi negatif pada manusia. Perasaan ini bersaudara sepupu dengan iri dan dengki, dan biasanya muncul lantaran ada rasa “tidak aman” atas kepemilikan relasional yang terusik. Cemburu bisa terjadi di antara kekasih, suami atau istri, saudara, atau teman terhadap yang lain.
Anggapan kalau cemburu adalah bagian dari cinta adalah benar, karena cemburu biasa menyertai rasa cinta, akibat dari merasakan hak kepemilikan atas pasangan. Jadi bisa dibilang cemburu dan cinta tergolong timbal balik sifatnya. Ketika rasa pemilikan terganggu maka timbul rasa insecure (tidak aman) karena takut kehilangan pasangan yang ujung-ujungnya memicu perasaan cemburu. “There's something within ourself yang disebut alarm mechanism yang memberikan peringatan potensi akan munculnya pihak ketiga. Satu hal yang perlu diingat, cemburu bukanlah iri. Karena iri adalah keinginan untuk memiliki sesuatu yang belum diperoleh. Sementara cemburu adalah rasa takut untuk kehilangan apa yang sudah dimiliki.
{Cemburu Versi "Alasan"}
Cemburu, biasanya menjadi salah satu warna dalam hubungan cinta. Namun, hal ini adalah lumrah. Kalau tidak ada cemburu di antara Anda dan pasangan, hal ini perlu sedikit dicurigai.
Kecemburuan mitosnya bisa menjadi salah satu pemicu keretakan hubungan Anda. Well, kalau kecemburuan itu membabi buta, maka kecemburuan itu memang bisa jadi pedang bermata dua. Meski begitu, cemburu itu tetap diperlukan karena lima alasan ini.
1. Cinta Itu Egois
Cemburulah kalau Anda memang mencintainya. Hal itu akan membuat Anda berusaha semaksimal mungkin untuk berusaha mendapatkan yang Anda cintai. Kecemburuan adalah salah satu wujud ke-egoisan cinta.
2. Cinta Itu Harus Memiliki
Bila Anda cinta, maka Anda harus memilikinya. Karena kalau Anda akhirnya tak memilikinya, maka cinta Anda akan beralih menjadi milik orang lain. Kecemburuan menunjukkan bahwa Anda merasa menjadi bagian dalam hidup orang yang Anda cintai.
3. Cemburu Itu Menguatkan Hubungan
Oke, banyak pasangan yang mungkin akan bereaksi, "Hey, kamu cemburu, ya?" dengan wajah senyum dan membuat si pacar yang cemburu mengelak. Namun sebagian besar pasangan yang mengetahui pasangannya cemburu, sebenarnya senang melihat hal tersebut. Artinya, pasangannya benar-benar mencintai dan menginginkannya.
4. Cemburu Itu Menunjukkan Kesungguhan
Di sisi lain, cemburu bisa menunjukkan kesungguhan seseorang dalam mencintai pasangannya. Ini adalah naluri alamiah yang terjadi saat seseorang merasa ada yang lain yang hendak mengambil sesuatu darinya.
5. Cemburu Itu Menunjukkan Kesehatan Hubungan Anda
Hubungan Anda sehat bila mengalami kecemburuan. Hubungan tersebut menjadi janggal bila ia tidak cemburu sekalipun Anda didekati oleh orang lain. Apakah dia benar-benar mencintai Anda?
Cemburu itu ibarat merica. Jangan terlalu banyak, nanti membuat hubungan terlalu panas. Jangan pula tidak ada, karena tak akan seru jadinya. Wajar bila Anda cemburu, selama Anda juga mampu mengendalikan perasaan Anda.
{Cemburu Versi "Keseluruhan"}
Hmmm… “Cemburu”, kata yang cukup sederhana, namun memiliki ikatan emosional yang sangat luar biasa. Banyak hal bisa membuat kita merasa cemburu. Meskipun rasa ini adalah hal wajar dalam setiap interaksi dan hubungan, namun dalam beberapa kondisi, kecemburuan bisa menempatkan kita pada tindakan atau sikap yang salah. Atau dengan kata lain, cemburu kita tidak pas jika berlebihan.
Kecemburuan adalah salah satu emosi yang mesti ada sekaligus dikendalikan, namun untuk bisa mengendalikannya, Anda harus mengetahui dari mana rasa itu datang dan apa penyebabnya. Akan selalu ada pemicu dalam kehidupan yang menyebabkan munculnya jenis emosi yang satu ini, tetapi jika anda memahami apa itu kecemburuan anda akan mampu mengendalikannya dengan mudah.
Anda tahu bagaimana rasanya cemburu. Anda bisa mengenali rasanya, dan kemudian menamainya sebagai kecemburuan. Sesaat setelah rasa ini datang menghantam anda, seketika anda harus tahu bagaimana mengendalikannya, dan sebisa mungkin menghapusnya sebelum rasa itu sepenuhnya menguasai anda. Mengapa saya merasakan ini? Apakah saya punya alasan kuat untuk merasakannya? Apakah harga diri saya merasa terancam? Jika ini berkaitan dengan harga diri, maka jelas rasa cemburu tidak akan menjadi penutup masalah. Seiring berjalannya waktu, cemburu bahkan bisa menghancurkan rasa percaya diri anda. Inilah mengapa mengetahui cara mengatasi cemburu menjadi sangat penting.
"Menganalisa Penyebab Cemburu"
Mengetahui darimana rasa cemburu berasal adalah salah satu bagian dari upaya mengatasinya. Setelah anda tahu darimana rasa itu datang, anda harus mencari tahu sebabnya. “Mengapa?” adalah pertanyaan selanjutnya. Misalnya, jika rasa cemburu Anda datang saat melihat pasangan anda berbicara dengan lawan jenis (walaupun sekedar berbicara), anda harus mencari tahu mengapa menjadi cemburu. Apakah ini berkaitan dengan hubungan di masa lalu? Apakah anda pernah merasa terkhianati? Apakah anda takut pengalaman yang sama terjadi kembali? Jika ini masalahnya, maka anda harus mengetahui mengapa rasa takut itu membayangi anda.
Mungkinkah itu berkaitan dengan pengalaman saat harga diri anda terhempas hingga anda merasa sangat lemah? Apakah ini berkaitan dengan munculnya rasa tidak berharga?
Sebagaimana anda lihat, ada begitu banyak pertanyaan yang harus anda jawab sendiri. Berarti ini berkaitan dengan upaya menganalisa diri sendiri sebelum melihat sebab dari luar. Dalam konteks positif, mengetahui berbagai jenis emosi yang muncul bersamaan dengan rasa cemburu (marah, sedih, dendam, takut, dll) juga akan memberikan masukan bagi upaya anda untuk mengendalikan kecemburuan.
"Mengendalikan Rasa Cemburu"
Setelah anda memahami asal rasa cemburu beserta penyebabnya, kini saatnya untuk menentukan strategi guna mengendalikan rasa itu. Waktu yang dibutuhkan bergantung pada sejumlah faktor yang berkaitan dengan alasan-alasan yang memunculkan kecemburuan itu. Misalnya, jika benih-benih rasa cemburu hadir karena pasangan yang suka “main mata” dengan lawan jenis, maka mengakhiri kebiasaannya itu adalah cara yang lebih mudah dilakukan dibanding mengatasi rasa cemburu yang muncul karena faktor-faktor psikologis dari diri sendiri.
Seringkali, wanita saling memiliki rasa cemburu yang cukup tinggi karena masalah-masalah fisik, misalnya bentuk tubuh, kecantikan; atau faktor non fisik seperti karir, kesuksesan dalam hidup atau hubungan, dan lain-lain. Tipe kecemburuan seperti ini butuh waktu panjang untuk diatasi, sebab munculnya rasa cemburu semacam ini pun juga bertahap, dan secara perlahan menguasai diri seseorang. Membiasakan diri mengendalikan rasa cemburu akan memberikan berbagai pengalaman dan kemampuan untuk mengendalikannya dengan mudah di masa yang akan datang.
"Langkah-langkah yang Perlu Dilakukan"
Untuk mampu terus menjaga dan mengendalikan rasa cemburu, pertimbang beberapa poin berikut:
1. Pahami dan terima rasa cemburu itu apa adanya.
2. Tanya pada diri sendiri dan temukan darimana rasa cemburu itu berasal.
3. Tanya pada diri sendiri apa yang memicu munculnya rasa cemburu.
4. Buatlah perubahan-perubahan positif untuk memerangi kecemburuan berlebihan.
5. Praktekkan langkah-langkah tersebut hingga anda terbiasa dan menjadi naluri.
6. Jika anda bisa menerapkan langkah-langkah di atas dan bisa memunculkannya saat kebutuhan untuk mengatasi rasa cemburu datang, maka anda akan mampu mengatasi rasa cemburu dengan lebih mudah dan terarah.
{Cemburu Versi "Berkeluarga"}
Banyak orang berpendapat, kehadiran perasaan cemburu dalam diri seseorang terhadap pasangan merupakan bukti cinta kepada pasangan. Benarkah?
Untuk menjawab pertanyaan ini, mari kita simak kasus di bawah ini.
”Ibu, saya benar-benar bingung dan jengkel sekali dengan sifat suami yang sangat pencemburu. Awalnya saya merasa berbahagia karena kecemburuan suami membuat saya yakin dia sangat mencintai saya, dia takut kehilangan saya.
Saat ini, setelah sekitar dua tahun kami menikah, saya justru merasa tertekan oleh kecemburuannya yang menjadi-jadi. Saya merasa terkekang, tidak bebas bergerak, bahkan dalam bekerja pun seolah seperti dikejar-kejar waktu. Mengapa? Karena dia akan sangat marah bila saya terlambat pulang ke rumah. Padahal, seperti Ibu ketahui, kemacetan lalu lintas sering tidak terduga, belum lagi karena posisi saya di bank cukup tinggi, sering harus menghadiri rapat mendadak yang diadakan atasan.
Belum sampai saya masuk rumah, dia sudah menghadang di muka pintu dan bertanya "Kenapa saya terlambat?". Kalau saya mengatakan alasan apa pun, tidak pernah dia terima dengan baik. Bahkan, sering pertanyaannya diikuti cacian yang tidak dapat diterima akal sehat.
Dia dengan mudah mengungkap kata-kata kotor: tidak puas ya di rumah; cari kepuasan lain ya di luar rumah; dasar pelacur; tukang bohong; dan bahkan sering diikuti makian berisi nama-nama binatang secara beruntun.
Saya benar-benar jengkel dan terkadang tidak dapat menahan emosi sehingga dia saya pukul. "Apa lacur?!", karena dia laki-laki dengan tenaga lebih kuat, dia akan memukul balik hingga terkadang tubuh saya memar-memar. Dia baru berhenti memukuli saya kalau saya minta ampun dan berjanji tidak akan terlambat pulang dari kantor.
Saat kami pergi bersama, bila saya bertemu teman lain jenis, apakah mantan teman sekolah atau teman kantor, saya dilarang menegur lebih dulu. Dan, kalaupun menjawab tegur sapa dengan ramah, sampai di rumah saya akan mendapat interogasi dan bahkan tuduhan saya pernah menjalin asmara dengan teman lain jenis tersebut.
Kejadian itu membuat saya meragukan cemburu pertanda cinta. Kalau cinta, mengapa memaki, menghina, melecehkan, bahkan memukuli. Kalau memang dia mencintai dan tidak mau kehilangan saya, seharusnya dia memperlakukan saya dengan baik, penuh kasih dan lembut, ya Bu.
Yang lebih menyakitkan, setelah memaki dan bahkan memukuli saya, dia akan memaksa saya melayani kebutuhan seksualnya. Saya ingin sekali menggugat cerai, Bu, tetapi saya tidak berani. Apa yang harus saya lakukan, Bu?” Demikian Curhat sang Istri (30) dengan nada jengkel dan kesal sambil pelupuk matanya dipenuhi air mata.
-Cemburu buta-
Di samping istilah dan pemahaman tentang cinta buta, demikian pula dengan cemburu buta. Artinya, orang yang dilanda cemburu buta adalah orang yang perasaan cemburunya berlebihan, bahkan ekstrem. Rasa takut kehilangan sedemikian besarnya sehingga ketakutan ini justru memicu meluapnya dorongan agresi mereka.
Luapan dorongan agresi itu diungkap baik secara verbal dalam bentuk makian, cercaan, dan lecehan maupun secara nonverbal dalam bentuk pukulan dan tamparan yang menyebabkan memar.
Biasanya, perilaku agresi baik verbal maupun nonverbal diungkap dengan maksud agar pasangan jera dan tidak terlambat pulang dari kantor, misalnya.
Cara mengungkap rasa cemburu tersebut justru terkesan meragukan dasar cinta kasih yang seyogianya melandasi sikap cemburu. Muncullah ungkapan Pasangan Anda, ”Kalau memang dia mencintai, kenapa sikapnya kejam seperti itu?”
Pencemburu buta pada dasarnya memiliki karakteristik kepribadian spesifik yang membuka peluang berkembangnya tingkat kecemburuan. Karakteristik itu, antara lain, adalah kurang percaya diri, tidak yakin akan cinta kasih dan kesetiaan pasangan, serta memiliki kecenderungan posesif sehingga apa pun yang dirasakan menjadi miliknya akan dipertahankan dengan segala cara. Istri pun ditempatkan dalam posisi sebagai milik mereka pribadi. Jadi, fokus perhatian dan penghayatan istri harus ditujukan hanya kepada dirinya seorang.
Apabila pencemburu buta melihat istri menegur kawan jenis lain, apalagi sambil tersenyum, dapat dipastikan mereka akan meradang.
Permasalahan lain, sering mereka kurang berhasil secara ekonomi sehingga terpaksa melepas istri bekerja membantu ekonomi keluarga. Jika kemudian istri lebih tinggi karier dan penghasilannya, kemungkinan kekejaman perlakuan sebagai manifestasi kecemburuan bisa lebih serius, bahkan mungkin saja fatal.
-Cemburu Romantis-
Cemburu romantis berbeda dari cemburu buta. Dalam cemburu romatis unsur kasih lebih dominan daripada unsur agresif yang terkait dengan sikap posesif. Kalaupun terdapat sedikit kecurigaan terhadap pasangan, kadar ungkapan agresi sangat minim, sekadar mengingatkan komitmen pasangan akan perkawinan.
Karakter ungkapnya pun mengandung unsur kasih yang tulus dari pasangan yang memiliki kemantapan dan stabilitas emosi optimal. Biasanya kecemburuan romantis justru meningkatkan kadar kemesraan pasangan. Dengan dasar kemantapan kepribadian kedua pasangan, keyakinan akan kasih antarkedua pasangan pun bertambah pula.
Solusi:
Tergesa-gesa memutuskan gugat cerai bukanlah solusi bijaksana. Kiranya dapat dicari waktu yang tenang guna mendiskusikan masalah kepercayaan dan kesetiaan antarpasangan.
1. Mendiskusikan iklim relasi yang terjalin antara Anda dengan Pasangan Anda.
2. Menerima kelebihan dan kekurangan masing-masing dengan jiwa besar.
3. Bersama mencari jalan keluar dengan berkonsultasi ke ahli dengan profesi yang relevan dan kompeten.
4. Mematuhi saran konstruktif dari ahli tersebut.
Dengan demikian, mudah-mudahan terbuka jalan terbaik bagi penyelesaian masalah cemburu buta tersebut bagi keluarga Anda.
Pesan dari Saya:
Cemburu boleh-boleh saja, tapi jangan terlalu berlebihan. Banyak kasus-kasus putusnya hubungan sampai pembunuhan yang dilatar belakangi oleh Cemburu. Maka berhati-hatilah, cemburu itu sifat manusiawi jadi tak akan bisa lepas dari Manusia manapun. Satu lagi pesan saya, jangan sekali-kali cemburu bila Ia bukan pasangan / milik Anda. Disini kadang saya merasa Sedih :'v
Good Luck